Setelah Ada Pembicaraan

Seperti kebanyakan orang 

Bahkan katakan saja semua orang 

Siapakah yang mau terdampar 

Terkatung -katung keadaan bagai 

Diujung runcingnya tanduk 

Tanpa ada kemampuan membuat pilihan 

Keadaan yang bahkan tidak lebih hebat 

Dari putri malu yang tiba -tiba menyembunyikan keindahannya  saat sedang menatap cerah dan indahnya siang karena singgungan dahan lain terbawa angin....

Karenamu kini pilihan itu ada 

Juga keberanian itu tidak habis 

Dan tampak terus menambah tanpa berkurang pada setiap kikis demi kukis 

Engkau menjadi keistimewaan

Setelah celah penantian memeluk kejutan 

Rangkap suara pembicaraan 

Ada terdengar seperti mengulang tanya 

Memainkan indra dalam merangkai sinyal

Pilihan kau sediakan apakah terjal?

Irus menuang pendingin bawah arahnya 

Telah sekuat upaya yang disebut mengurus 

Haruskah hingga kini 

Rasa cinta yang telah ditemukan 

Karenamu harus ditutupi dalam setiap 

Jejak langkah menggapi setiap tempat....

Dan juga ruang- ruang pemberi tanya 

Oh ini bukan lagi 

Seperti apa selimut dan gunanya....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar