Jatuh Hati



Sebenarnya ini tidak sepenuhnya benar 

Hanya tidak ada kata lain atau belum dapat langsumg kutemukan dengan segera 

Ujuk -ujuk dan langsung terucap dengan begitu saja untuk mengungkapkan betapa cakepnya dirimu....

Sama ketika ditengah perjalanan beberapa bulan lalu berhenti di tengah perjalanan tanpa menyebut apa-apa selain mendecakkan kekaguman akan betapa indahnya  pemandangan yang sedang dijumpa berada di depan mata, lembah dan lereng -lereng bukit subur ditumbuhi hijau segar pepohonan bagai bersahutan dari tempatnya menyeberangi jangkau akar tempat tumbuhnya seolah saling melambai dengan kehidupan yang berletak berjauhan dengan iringan dan tarian nan sempurna hingga bagaimana mungkin mengatakan semua momentum itu, kecuali hanya teringat pada decakan yang telah dapat terbuat, otomatis seolah meluncur begitu saja tanpa perintah dari siapa pun.

Keadaan yang dijatuhkan dan dipengaruhi oleh keadaan itu tidak serta -merta kunamai terjatuh dengan alasan kupilih sejenak berhenti atau mengarahkan pandangan guna menyaksikan sajian alam tersebut. Ia tidak ada di sana atau keberadaanya you sebagai lawan tanding, sehingga tiada yang harus   dikalahkan....atau sebagai yang tak terkalahkan, tiada maksud semua ini untuk mengatakan sebuah persamaan linier apalagi melawan logika. Beban berpikir jangan ditimbang sebagaimana dagangan yang dijajakan ia kini seolah -olah sedang diayun sebagaimana bandulan menjangkau tempat lain tanpa terlepas dengan awalan dan pangkalnya.

Penambahan sedikit keterangan terakhir menyiratkan harapan akan kemudahan bagaimana sebuah pengertian juga terbangun demikian, secantik hiasan kecil yang mempercantiknya, juga gaun yang menggambarkan sebuah identitas dan posisi dirinya saat itu. Saat hati mulai mengerti ketertarikan sebuah dimensi yang baru.....

Dalam dirimu... 

....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar