Boleh dibilang kini..
Setiap yang memandang
Kali tidak ada yang luput
Memberi komentar akan kekaguman
Kepada kanvas perjalan yang terjal
Tiada akan jauh menilik
Bagaimana ia rela tengadah
Rela menerima setiap percik
Tanpa ada rasa takut untuk lalu membagikannya di sana...
Tidak pula semua akan mudah
Mengenalinya yang pada bagian cara pilihannya melantangkan bagaimana semua sudah pantas menyudahi untuk meneriak lantangkan aneka kebodohan yang berkepanjangan hingga mengungkung kebaikan dan kemajuan yang ditancapkan oleh kemerdekaan jiwanya....
Sebagaimana Orang di sana Saja!
mungkin mudah untuknya
Juga mudah bagi sebagian teman
Yang lain masih butuh perjuaangan
Untuk mencoba cara demikian..
Mengahadap ke pada luasnya perairan
Membayangkan rasa keindahan terpetik
Menamai persinggahan sementara
Bak bagian sematan kenangan kehidupan
Silih dari rongga kebisingan rencana
Yang terkadang semakin memenatkan ..
Lantas bagaimqna dengan berhadapannya kenyataan...
Hamparan yang melekat dekat sebagai limbah dan sampah...
Apa pun yang ada, dari logam, kertas dan bambu serta lainya seolah telah menyatu dengan plastik .
Menoleh ke kiri hingga jauh ke kanan tetap mengoyak perhatian untuk sampai merasakan wujudnya harapan... di sana.
Tiada penghuni dan pendatang bicara tentang keadaan, nampak semua wajah nyaman dengan keadaan demikian.
Bagaimana engkau begitu mudah punya saran, yang katamu biar mampu bertahan, apakah semua itu memang jurus yang boleh dikata sepadan?
Ternyata wajahmu belum pernah mendekat nyata disana, atau mendapat percikan airnya saat akan menyantap makanan, hingga seringan saran itu kau tawarkan, itu mungkin kelewatan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar